Kelas sosial adalah
pengelomppokan masyarakat berdasarkan kemampuan ekonomi kelompok
masyarakat tersebut dengan mengikuti
perkembagan zaman disuatu negara dimana masyarakat tersebut tinggal. Ini
dikarenakan perkembangan ekonomi di suatu negara dari zaman kezaman berbeda.
Dahulu di Indonesia, seorang anak yang dapat bersekolah hingga SMA bisa
dikatakan berasal dari keluarga berkelas atas, tetapi sekarang seorang anak
yang hanya dapat sekolah SMA bisa dikatakan berasal dari kelas sosial menengah
ke bawah. Lain halnya bila di bandingkan dengan negara lain, contohnya dinegara
Indonesia seorang anak yang dapat bersekolah hingga strata satu(S1) dapat
dikatakan berasal dari kelompok sosial atas, sedangkan di negara maju seperti
singapura atau jepang seorang anak yang dapat sekolah hingga starata satu(S1)
bisa dikatakan berasal dari kelompok sosial bawah.
Ada juga yang mengatakan
bahwa kelas sosial di definisikan sebagai pembagian anggota masyarakat ke dalam
status kelas yang berbeda sehingga para anggota setiap kelas secara relative
mempunyai status yang sama, sedangkan anggota kelas lainnya mempunyai status
yang lebih tinggi atau lebih rendah.
Pada umumnya kelas sosial
dibagi menjadi 3 jenjang, yaitu
·
Jenjang atas, masyarakat yang berada di
kelompok ini biasanya lebih dihormati oleh kelompok lainnya, ini dikarnakan
kedudukan sosialnya maupun karena kekayaannya. Kelompok ini juga dapat dilihat
dan di bedakan dari pendapatan dan pengeluaran perharinya, contohnya di
Indonesia masyarakat di kelompok ini
memiliki pengeluaran rata-rata lebih dari $10 perhari. Begitupun dengan
gaya hidup, masyarakat ini biasanya memiliki gaya hidup yang lebih tinggi,
sebagai contoh masyarakat ini lebih suka makan di café dan
restaurant-restaurant mewah.
·
Jenjang menengah, di Indonesia kelompok ini
merupakan kelompok yang terbanyak mereka terdiri dari para pedagang dll.
Dilihat dari segi gaya hidup, jika kelas atas suka makan di café atau
restaurant, kelompok kelas menengah ini lebih suka memilih makan di warung-warung
pinggir jalan. Jenjang ini biasanya dapat dibagi lagi menjadi 3 bagian, yaitu
o Menengah ke atas, dimana kelompok ini
memiliki pengeluaran rata-rata $4 sampai $10 perhari.
o
Menengah, dimana pengeluaran rata-rata
perharinya kuarang lebih $4 perhari.
o
Menengah ke bawah, dimana pengeluaran
rata-rata perharinya $2 sampai $4.
·
Jenjang bawah, di Indonesia kelompok sosial
ini termasuk kelompok yang cukup banyak dimana kelompok ini merupakan rakyat
biasa yang memiliki pendapatan pas-pasan dan pengeluaran rata-rata perharinya
hanya $1. Di lihat dari segi gaya hidup pun kelompok ini sangat jauh berbeda
dengan kelompok kelas diatasnya, dimana tidak memikirkan harus makan dimana dan
harus makan apa. Yang mereka peroleh itulah yang mereka konsumsi. Dari segi
pendidikan pun biasanya kelompok ini hanya mengikuti program pemeritah yaitu
wajib sekolah 9 tahun atau bahkan tidak.
Menurut Karl Marx masyarakat
di bagi menjadi 3 golongan, yaitu
·
Golongan kapitalis atau borjuis, yaitu mereka
yang menguasai tanah atau alat produksi.
·
Golongan menengah, yaitu terdiri dari pegawai
pemerintah.
· Golongan proletar, yaitu mereka yang tidak
memiliki tanah dan alat produksi termasuk kaum buruh atau pekerja pabrik.
Menerut Karl Marx golongan
menengah cenderung dimasukan ke golongan kapitalis karena dalam kenyataannya
golongan ini adalah pembela setia kaumkapitalis. Dengan demikian, dalam
kenyataannya hanya terdapat dua golongan masyarakat, yaitu golongan kapitalis
atau borjuis dan golongan proletar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar